LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
FENOMENA SOSIAL MANUSIA SILVER
Disusun Oleh :
Nama : Trio Panji Yanuarsyah
Kelas : 2PA25
NPM : 17519083
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb .Dengan terucap lafadz Hamdallah yang merupakan rasa syukur saya kepada Allah SWT. Yang telah memberikan izin dan keridhaan-Nya kepada saya sehingga saya dapat mengerjakan Laporan Hasil Wawancara dan Observasi tentang “Fenomena Sosial Manusia Silver” sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi Sosial.
Sekian kata pengantar ini saya sampaikan , saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritikan dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan demi perbaikan yang akan datang.
Tangerang, 18 Oktober 2020
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4
1.2 Tujuan Wawancara................................................................................. 4
1.3 Metode Pengumpulan Data................................................................... 5
1.4 Topik Wawancara.................................................................................. 5
1.5 Waktu dan Tempat Wawancara............................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6
2.1 Definisi Manusia Silver.......................................................................... 6
2.2 Hasil Wawancara................................................................................... 6
2.3 Transkrip Hasil Wawancara................................................................... 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia termasuk negara terpadat didunia dengan jumlah penduduk hampir 250.000.000 orang ternyata masih belum mampu meyejahterakan penduduknya. Susahnya mencari pekerjaan di tengah-tengah perkembangan zaman dan pandemi saat ini, banyak orang-orang yang butuh perhatian dari pemerintah seperti bantuan kebutuhan pangan, bantuan kesehatan, dan bantuan berupa uang, tetapi masih ada yang belum mendapatkannya. Akhirnya banyak yang mengalami krisis ekonomi dan menganggur. Tetapi banyak juga yang memilih untuk tidak menyerah pada masa pandemi ini, seperti halnya para pedagang asongan, yang menggelar lapak di pinggir jalan atau PKL, pengamen di pinggir jalan dan manusia silver yang berjalan berkilo-kilo meter jauhnya hanya demi sesuap nasi pada hari itu.
Keberadaan manusia silver adalah bukti nyata akan dampak yang ditimbulkan dari akibat kesulitan ekonomi keluarga sebagai akibat pandemi Covid-19 saat ini menjadi permasalahan sosial yang menggejala secara simultan di kota-kota besar di Indonesia. Persaingan hidup yang lumayan keras di berbagai kota, seperti Kota Tangerang ini membuat para manusia silver semakin bertambah banyak. Dari sini lah timbul berbagai masalah mulai dari segi pandang berbagai masyarakat yang menganggap bahwa keberadaan mereka hanya mengganggu saja ada juga yang kagum karena susahnya mencari pekerjaan di situasi saat ini, banyak anak-anak dikalangan muda bahkan dewasa yang beralih profesi menjadi manusia silver.
Adapun tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai topik pembicaraan. Saya mengambil sebuah topik manusia silver, oleh karenanya saya mewawancarai salah satu orang yang berprofesi menjadi manusia silver di pasar Malabar Kota Tangerang.
1.2 Tujuan Wawancara
1) Mengetahui lebih dalam tentang manusia silver
2) Mengetahui penyebab mereka menjadi manusia silver
3) Mengetahui bagaimana kehidupan manusia silver di Kota Tangerang
4) Mengetahui bagaimana sudut pandang positif dan negatif orang lain dengan adanya manusia silver
1.3 Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Dalam memperoleh data dan informasi saya menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk menilai kompetensi berbicara seseorang dalam suatu bahasa.
2) Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi dan kondisi). Saya melakukan observasi di sepanjang jalan di depan Pasar Malabar Kota Tangerang.
1.4 Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah fenomena sosial manusia silver di Kota Tangerang
1.5 Waktu dan Tempat Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Minggu, 18 Oktober 2020
Pukul : 19.30 WIB - selesai
Tempat : Pinggir Jalan Pasar Malabar, Cibodas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Manusia Silver ( Silver Man)
Pengamen Silver Man atau manusia silver adalah sesosok tubuh manusia yang diwarnai keperakan atau silver. Dalam aktivitas ini Silver Man mendandani dirinya dengan membalut sekujur tubuhnya dengan cat berwarna perak yang mengkilat, sehingga menarik perhatian orang-orang yang berlalulalang. Tubuhnya kurus dan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek saja.
Hampir sebagian besar alasan para 'Manusia Silver' yang mengemis di sejumlah perempatan jalan di daerah Tangerang, murni karena desakan ekonomi. Para Manusia Silver ini berasal dari beragam usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pemerintah daerah (Pemda) didorong untuk bertanggungjawab atas maraknya eksploitasi anak dengan modus manusia silver. Fenomena anak sebagai manusia silver yang mudah dilihat di perempatan jalan dan pinggir jalan itu merupakan fenomena baru di masa pandemi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut anak-anak itu berada di zona setor nyawa. Mereka mengemis dengan membranding diri sebagai manusia silver. Komisioner KPAI Jasra Putra mengatakan, fenomena anak sebagai manusia silver jelas merupakan eksploitasi ekonomi. Tetapi, perlu dilihat lebih jauh motif-motif yang menjadi latar belakang munculnya fenomena itu. Sebab, boleh jadi, fenomena itu muncul akibat kesulitan ekonomi keluarga sebagai akibat pandemi Covid-19.
2.2 Hasil Wawancara
a) Narasumber
Nama : Trisno
Umur : 15 Tahun
Alamat : Bencongan
Pekerjaan : Pengamen manusia silver
b) Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh :
Pewawancara : Trio Panji Yanuarsyah (17519083)
2.3 Transkrip Hasil Wawancara
Pewawancara (P): Assalaamu’alaikum de !
Narasumber (N):Wa’alaikumussalaam bang !
(P) : Selamat malam de,boleh saya minta waktunya sebentar buat di wawancarai ?
(N) : Malam bang, boleh bang, tapi malu hehehe !
(P) : Engga papa de, kita ngobrol-ngobrol santai aja de !
(N) : Iya bang !
(P) : Iya de, boleh tau nama ade siapa ? umur berapa ? tinggal dimana ?
(N) : Nama saya Trisno , umur saya 15 tahun dan tempat tinggal saya di bencongan.
(P) : Tinggal sama orang tua de ?
(N) : Iya bang !
(P) : Saya mau tanya de, ade punya inisiatif dari mana kok jadi profesi manusia silver kaya gini ? apakah inisiatif sendiri atau disuruh orang tua ?
(N) : Saya inisiatif sendiri bang.
(P) : Iyaa, berarti tidak disuruh orang tua yaa de ?
(N) : Iyaa bang.
(P) : Emangnya ade sekolah kelas berapa ?
(N) : Saya lulusan SD bang !
(P) : Oh, jadi lulusan SD langsung jadi manusia silver !
(N) : Iyaa bang!
(P) : Kira-kira mulai beroperasinya dari jam berapa de ?
(N) : Kalau saya dari jam 18.00 sampai jam 22.00 WIB
(P) : Oh ade mulai beroperasinya malam.
(N) : Iyaa bang, kadang pagi juga dari jam 8.00 sampai jam 4.00 WIB bang.
(P) : Berarti Ade operasinya kadang pagi sampe sore, terus sore sampe malem yaa?
(N) : Iyaa bang, tapi saya seringnya malem bang, kalau dari pagi sampai sore, kadang panas banget.
(P) : Iyaa ya de, makanya ade operasinya malem terus ya ! ini kalau udah selesai operasi, cara ngilanginnya gimana de ? berapa lama itu ?
(N) : Bersihinnya pake sunlight bang ,palingan 30 menitan bang.
(P) : Ade kalau pake kaya gitu pernah punya penyakit kulit ngga ? kan bahaya kalau kulit di olesin bubuk silver kaya gitu !
(N) : Alhamdulillah ngga bang, selama ini ngga ada penyakit apa-apa !
(P) : Sehari kira-kira pendapatannya berapa de ?
(N) : Alhamdulilah sedapatnya aja bang , tergantung cuaca bang, kalo hujan yaa sepi bang ga ada orang !
(P) : Paling gede berapa ?
(N) : Alhamdulillah 200rb cukup bang.
(P) : Itu uangnya sebagian dikasih buat orang tua atau buat ade sendiri ?
(N) : Buat orang tua ,buat makan, terus buat saya sendiri.
(P) : Di dalam hati terdalamnya ade, ada ga perasaan malu hati ketika menjadi manusia silver ?
(N) : Ada sih malu, tapi mau gimana lagi saya paksain bang, malu saya, saya ilangin. Lumayan lah bang dari pada saya maling mending cari duit !
(P) : Selama ade berprofesi sebagai pengamen manusia silver , bagaimana pandangan masyarakat ke ade ? pandangan positif dan negatifnya apa aja de ?
(N) : Banyak bang, kalau positifnya si kagum, salut, ada juga yang minta foto bareng gitu.
(P) : Pandangan negatifnya ?
(N) : Kalau anak anak sih pada takut, sinis liatnya, kaya dipandang rendah gitu bang, padahal sama-sama manusia bang, Cuma beda profesi doang.
(P) : Katanya kalau pengen kuat jalan jauh, biasanya ngonsumsi obat-obatan ya de ?
(N) : Iyaa banyak bang yang minum kaya gitu, biar kuat jalan jauh.biasanya di cisadane tuh kumpulannya manusia silver, kalo saya ngga bang.
(P) : Ade masih kecil ngga usah ngonsumsi obat-obatan, sekuatnya ade aja , kalau ngga kuat ya pulang, jangan dipaksa ngonsumsi biar kuat. Emang kerjaan ini masih halal, tapi kalau ade ngonsumsi ya sama aja.
(N) : Siap bang.
(P) : Ade selama jadi manusia silver,pernah terjaring razia ngga ?
(N) : Alhamduliiah belum pernah bang, kalau teman sih pernah razia tangkap satpol PP, kadang juga dinsos, katanya sih meresahkan warga sekitar terus pas di razia dia bawa obat-obatan biar kuat jalannya, makanya dia ditangkep bang, kebanyakan di cisadane bang perkumpulannya.
(P) : Itulah kesalahannya de, kalau ingin dipandang baik di masyarakat kita harus sopan, cara memintanya yaa harus sopan, jangan maksa, , dan jangan meresahkan masyarakat seperti minum obat-obatan, cara mintanya maksa, berkumpul dijalanan mengganggu lalu lintas, dan kalau ngga dikasih yaa jangan ngomel.
(N) : Iyaa bang. Makasih bang.
(P) : Harapannya de trisno mengenai pandangan orang terhadap manusia silver bagaimana ?
(N) : Yaa penginnya sih di pandang masyarakat sama penonton yang lain, pengennya sih mandang kita biasa aja, layaknya manusia biasa, seperti orang-orang biasa lewat, jangan seperti kita dilihat kya apa gitu,kya lihat hantu kya gitu, padahal mah saya ga seserem itu.
(P) : Pesan ade apa buat masyarakat kalau melihat manusia silver ?
(N) : Saya mewakili teman-teman disana tolong hormati kami semua, kami juga manusia, dan kami juga manusia biasa sama- sama makan nasi. Tolong hargai kami selayaknya seperti manusia. Terimakasih.
(P) : Okeh de. Terima kasih banyak ya de, udah mau menjawab pertanyaan saya.
(N) : Iyaa bang sama-sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di Indonesia masih banyak orang-orang seperti Trisno yang memilih untuk mengamen di jalan walaupun pendapatannya tidak seberapa banyak. Walaupun sering di pandang sebelah mata oleh masyarakat mereka tetap tegar menghadapinya.
3.2 Saran
Saran saya jadilah diri sendiri yang lebih baik, jangan dengarkan kata orang yang menganggap kalian remeh. Teruslah berjuang mencari rejeki yang halal, tetap semangat dan jaga etika dan sopan santun saat mencari rezeki.
LAMPIRAN
Dokumentasi saat wawancara :
إرسال تعليق