Kenali Penderitaan, Anda akan
bahagia
Novianto, S.Ag., MA.Hum
Kenali dan pahami apa yang membuat hidup Anda
menderita. Inilah yang perlu Anda lakukan kalau Anda ingin hidup bahagia. Dengan
mengenali dan memahami, Anda menjadi tahu bagaimana harus bersikap dan
bertindak agar tak jatuh dalam penderitaan. Tentu saja, untuk bisa mengenali
dan memahami faktor apa saja yang membuat Anda menderita tidak semudah membalik
telapak tangan. Untuk mengenali dan memahami, bukan pekerjaan sehari dua hari,
atau setahun lima tahun. Melainkan ini akan menjadi pekerjaan seumur hidup
Anda. Setiap kali Anda telah menemukan wawasan baru tentang apa yang membuat
hidup Anda menderita, sebagai hasil proses mengenali dan memahami, Anda harus
mengimplementasikannya sebagai wujud untuk menguji wawasan tersebut. Dari
proses menguji dan mengenali kembali inilah yang kelak mempertajam pemahaman
Anda, yang pada gilirannya akan membentuk kepribadian Anda yang makin
berkembang.
Sebagai Muslim, untuk mengenali dan memahami,
bisa dimulai dengan mempelajari dan memahami panduan yang diberikan Alquran. Agar
hidup bahagia atau tidak menderita, Alquran menggariskan, Anda diminta untuk
tidak mencampuradukan iman dengan kedzaliman.1 Iman berkaitan dengan
kesadaran untuk selalu menjaga kesucian diri (fitrah), sementara kedzaliman berkaitan
dengan segala tindakan yang bisa membawa Anda pada kekotoran (kegelapan) diri.
Mengapa mencampuradukan antara iman dan
kedzaliman bisa membuat Anda menderita? Penting Anda memahami, sebagai manusia
Anda adalah makhluk fitrah,2 yaitu makhluk yang berkecendrungan (dorongan
batin) pada kesucian (bersih). Untuk memahami kecendrungan ini, bisa Anda amati
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah Anda rasakan dan alami, Anda
selalu merasa nyaman berada di rumah atau kamar yang bersih. Berada di rumah
atau kamar yang bersih, kita akan betah berlama-lama berada di dalamnya. Kita
betah karena ada suasana nyaman yang menyentuh. Suasana nyaman yang seakan hadir
begitu saja secara alami. Pun dengan pakaian yang bersih, Anda merasa nyaman
memakainya. Bahkan bisa membuat rasa percaya diri meningkat bagi si pemakainya
saat berada bersama dengan orang lain. Pun Anda merasa nyaman menaiki kendaraan
yang bersih. Anda merasa nyaman berteman (bertetangga) dengan teman (tetangga)
yang baik, tidak sombong dan tidak dengki.
Maka kecendrungan alami pada kesucian ini akan
terganggu kalau Anda kotori dengan perbuatan maksiat. Di antara perbuatan
maksiat itu seperti memakan makanan yang tidak halal dan perbuatan yang
menyakiti atau merugikan orang lain. Jadi meskipun Anda rajin shalat dan
bersedekah tetapi jika Anda juga melakukan perbuatan maksiat, membuat batin
Anda berkonflik. Konflik inilah yang membuat Anda tidak akan pernah tenang dan
selalu gelisah. Pada saat inilah Anda tengah menderita.
Ketidaktenangan atau kegelisahan yang paling
tidak mengenakan atau tidak membuat Anda nyaman, ketika kegelisahan itu hadir
dan hadir lagi di fikiran dan benak Anda. Hadir dalam bentuk teguran. Kalau Anda
tidak melaksanakan shalat wajib misalnya, pasti ada masa dimana batin Anda
menegur dengan halus menyuruh Anda shalat. Pada saat teguran datang, biasanya Anda
gelisah. Hanya saja karena alasan tertentu teguran halus ini sering Anda
abaikan. Hadirnya teguran-teguran halus yang disertai kegelisahan yang
seringkali muncul inilah yang membuat hidup Anda tak pernah nyaman (bahagia).
Begitu pula saat Anda mengambil hak orang lain, seperti melakukan tindakan
korupsi. Mungkin secara drastis kehidupan Anda langsung bisa terlihat glamour
dan keren dengan uang hasil korupsi. Di mata masyarakat Anda pun akan dilihat
sebagai orang yang sukses. Tetapi, di sela-sela pujian dan penghormatan,
niscaya Anda mendapat teguran halus dari batin Anda. Yang perlu Anda sadari,
ketika teguran halus itu coba Anda abaikan, maka hawa nafsu secepat kilat akan
mengambil alih. Dan ketika hawa nafsu berhasil menguasai, pada saat itulah Anda
semakin terperosok pada kedzaliman diri.
Q.S. al-Rum [30]: 30 menyatakan “Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) sesusia fitrah,
disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” Maksud ayat
ini ialah agar Anda selalu menyadari untuk menjaga kesucian diri Anda. Selalu
menyadari artinya Anda tidak boleh lengah sedikitpun. Sebab kalau Anda lengah
(tidak sadar), ingatlah hawa nafsu dan ego musuh terbesar Anda akan segera
mengambil alih, dan pada saat itulah Anda mulai memasuki penderitaan batin.
Fitrah adalah semacam sistem batin kesucian
yang ada dalam diri manusia yang bekerja secara mekanistis dan otomatis.
Apabila sistem ini Anda rusak (kotori) dengan perbuatan, fikiran dan prilaku
yang bersifat dzalim, maka secara otomatis sistem ini akan terganggu, lahirlah
konflik batin atau kegelisahan batin. Maka ketika Anda berbuat dzalim kepada
orang lain, sesungguhnya Anda tengah berbuat dzalim kepada diri sendiri.
Sebaliknya, ketika Anda berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya Anda
berbuat baik untuk diri sendiri.
Rasa nyaman (tentram) yang ingin Anda rasakan pasti
Anda menghendaki akan berlangsung lama. Itulah sebabnya Anda diminta bersikap
istiqomah (konsisten) dalam menjaga kesucian batin atau diri Anda, yang
diwujudkan dengan konsisten dalam beramal sholeh.
Tetapi yang namanya manusia, niscaya ada masanya
ia lengah. Kelengahan ini juga bagian sifat alami manusia yang memang bersumber
dari faktor kelemahan dirinya.3 Pada saat lengah ia bisa terjerembab
dalam kesalahan yang akan mengotori fitrahnya. Untuk itulah, perlunya segera
bertaubat. Bertaubat berarti Anda mengakui bahwa Anda telah berbuat dzalim –
terhadap diri sendiri. Bertaubat juga bagian dari proses menjaga kesucian diri.
Maka kalau Anda segera bertaubat, niscaya kebahagiaan akan kembali hadir4
dalam hidup Anda.
______
1Q.S. al-An’am [6]: 82.
2Q.S. al-Rum [30]: 30.
3Q.S. an-Nisaa [4]: 28.
4Q.S. al-Syam [91]: 9.
Posting Komentar