PERBEDAAN SKALA DAN ANGKET
1. Skala
- Aitem berupa penerjemahan dari indikator keperilakuan,
- Responden tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan tersebut.
- Respon subjek diberi skor melalui proses penskalaan (scaling).
- Untuk mengungkap satu tujuan ukur saja (unidimensional).
- Data hasil tidak perlu diuji lagi reliabilitasnya secara pesikometrik.
- Validitas ditentukan oleh ketepatan operasionalisasi konstrak psikologi.
2. Angket
- Data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui subjek
- Pertanyaan langsung terarah kepada informasi mengenai data yang hendak diungkap.
- Fakta atau opini responden tahu persis mengenai apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan yang bersangkutan.
- Respon subjek tidak dapat diberi skor.
- Untuk mengungkap data dan informasi mengenai banyak hal.
- Hasil ukur harus tinggi reliabilitasnya secara psikometrik.
- Validitas ditentukan oleh kejelasan tujuan dan kelengkapan informasi.
KAIDAH MENULIS AITEM
a. Gunakan kata dan kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti oleh responden namun tetap harus mengikuti tata tulis dan tata bahasa Indonesia yang baku.
b. Tulis aitem dengan berhati-hati sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda terhadap kata dan istilah yang digunakan.
c. Penulisan aitem harus selalu mengacu pada indikator keperilakuan
d. Selalu perhatikan indikator perilaku apa yang hendak diungkap sehingga stimulus dan pilihan jawaban tetap relevan dengan tujuan pengukuran.
e. Cobalah menguji pilihan-pilihan jawaban yang telah ditulis. Adakah perbedaan arti atau makna antara dua pilihan yang berbeda sesuai dengan indikator keperilakuannya, apabila tidak ada beda makna yang jelas maka aitem yang bersamgkutan tidak akan memiliki daya beda.
f. Perhatikan bahwa isi aitem tidak boleh mengandung social desirabulity, yaitu aitem yang isinya sesuai dengan keinginan sosial umumnya atau dianggap baik oleh normal sosial.
MENGANALISIS AITEM
- Pra Uji-coba
Uji coba secara terbatas dengan sampel berukuran kecil (N = ± 20) untuk memeriksa apakah kalimat yang digunakan sudah dimengerti oleh pembaca dan difahami sama sebagaimana yang dikehendaki oleh penulisnya
- Evaluasi Kualitatif
Evaluasi ini bertujuan untuk menguji apakah aitem yang ditulis sudah sesuai dengan blue-print dan indikator perilaku yang hendak diungkapnya.
- Evaluasi Empirik
Menggunakan data hasil uji-coba aitem pada kelompok subjek yang karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala itu dengan cara melakukan analisis kuantitatif terhadap parameter-parameter aitem.
ESTIMASI RELIABILITAS
Reliabel (reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran.
Pendekatan Tes-Ulang
Digunakan dalam mengestimasi reliabilitas. Metode ini dilakukan dua kali penyajian skala pada sekelompok subjek dengan memberikan tenggang waktu yang cukup di antara kedua penyajian tersebut, maka akan diperoleh dua distribusi skor skala dari satu kelompok subjek. Skor kelompok tersebut akan menghasilkan koefsien reliabilitas.
Koefsien Reliabilitas Alpha
Data untuk menghitung koefsien reliabilitas alpha diperoleh lewat sekali saja penyajian skala pada kelompok.
Dua hal dalam menginterpretasikan koefsien reliabilitas, yaitu:
1) Besarnya koefsien reliabilitas skala yang dihitung dari data skor suatu kelompok subjek dalam situasi tertentu kemungkinannya sangat besar untuk tidak sama dengan koefsien reliabilitas tersebut pada kelompok subjek lain dan dalan situasi yang lain.
2) Koefsien reliabilitas hanyalah mengindikasikan besarnya inkonsistensi skor hasil pengukuran, bukan menyatakan secara langsung sebab-sebab inkonsistensi itu
Daftar Pustaka
Azwar, S. (2016). Penyusunan skala psikologi, Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Posting Komentar