Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja adalah kemampuan
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana dengan
memiliki sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini
harus lebih baik dari metode kerja hari kemarin dan hasil yang dapat diraih
esok harus lebih baik atau lebih bermutu dari pada hasil yang diraih hari ini.
Produktivitas kerja adalah suatu sikap
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus
lebih baik dari pada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Jika produktivitas kerja karyawan tinggi, maka karyawan mampu menunjukkan
jumlah hasil yang sama dengan jumlah masukan yang lebih besar menghasilkan
jumlah yang lebih besar dibanding dengan jumlah masukan. Sebaliknya jika
produktivitas karyawan rendah maka karyawan tidak mampu menghasilkan hasil atau
produksi yang sama bahkan tidak mampu memenuhi target yang telah ditentukan
oleh perusahaan.
2.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Produktivitas Kerja
(menurut Tarwaka,
Solichul, & Sudiajeng (2004))
·
Motivasi. Merupakan
kekuatan atau motor pendorong kegiatan sesorang kearah tujuan tertentu dan
melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.
·
Kedisiplinan. Merupakan sikap
mental yang tercermib dalam perbuatan tungkah laku seseorang kelompok, atau
masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etikam
norma dan kaidah yang berlaku.
·
Etos kerja. Merupakan salah
satu faktor penentu produktivitas, karena etos kerja merupakan pandangan yang
menilai sejauh mana kita melakukan suati pekerjaan dan teus berupaya mencapai
hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
·
Keterampilan. Faktor
keterampilan baik keterampilan teknik maupun menejerial sangat menentukan
tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu
dituntut untuk terampil dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi mutakhir.
· Pendidikan. Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Karena setiap perusahaan teknologi hanya akan dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang handal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja
(menurut Siagian) adalah:
1)
Pendidikan,
2)
Pelatihan,
3)
Penilaian prestasi kerja,
4)
Sistem imbalan,
5)
Motivasi, dan
6)
Kepusan kerja. (Siagian, Sondang P 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produktivitas Kerja
(menurut Ravianto, 1986):
1)
Pendidikan
2)
Lingkungan dan iklim kerja
3)
Keterampilan
4)
Hubungan industrial
5)
Sikap dan etika kerja
6)
Teknologi
7)
Motivasi
8)
Gizi dan kesehatan
9)
Sarana produksi
10)
Tingkat penghasilan
11)
Manajemen
12)
Jaminan social Kesempatan berprestasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produktivitas Kerja
(Wana Nusa dalam Sumarsono) :
1)
Pendidikan
2)
Ketrampilan
3)
Disiplin
4)
Motivasi
5)
Sikap dan etika kerja
6)
Gizi dan kesehatan
7)
Tingkat penghasilan
8)
Jaminan lingkungan dan iklim kerja
9)
Hubungan industrial
10)
Teknologi
11)
Sarana produksi
12)
Manajemen dan kesempatan berprestasi.
(Sumarsono Sonny, 2003)
Faktor-faktor dari
produktivitas kerja adalah sikap dalam bekerja, keterampilan yang dimiliki, adanya etos
kerja, skap hidup disiplin teerhadap waktu dan diri sendiri, pendidikan,
kedisiplinan, motivasi dan orientasi kemasa depan yang lebih baik, dan
kebiasaan. Faktor-faktor yang digunakan penulis berdasarkan pada Saksono (2008)
yang di dalamnya terdapat faktor adanya etos kerja yang ciri-cirinya adalah
mampu bekerjasama dengan sesama manusia.
3. Usaha-usaha dalam
meningkatkan Produktivitas kerja
Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui
beberapa cara antara lain (Ravianto, 1986):
·
Peningkatan
pendidikan
Pendidikan
dan latihan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kerja. Latihan dapat
dilakukan di dalam maupun di luar pekerjaan. Latihan yang dilakukan umumnya
bersifat formal.
·
Perbaikan penghasilan dan pengupahan
Perbaikan pengupahan pada akhirnya akan dapat menjamin
perbaikan gizi dan kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan saja menghambat
pertumbuhan anak-anak tetapi juga secara langsung mempengaruhi produktivitas
karyawan. Rendahnya tingkat pendapatan
menyebabkan seseorang tidak dpat memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan,
pakaian, perumahan dan kesehatan yang memadai, yang lebih lanjut menyebabkan
produktivitas yang rendah.
·
Pemilihan teknologi sarana pelengkap untuk berproduksi
Seseorang
yang menggunakan peralatan yang lengkap dan sempurna lebih tinggi
produktivitasnya dibandingkan dengan orang yang menggunakan peralatan yang
lebih sederhana.
·
Peningkatan kemampuan pimpinan
Kemampuan
dan tingkat produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan tidak ada begitu saja
jika tidak didukung oleh pimpinan yang kreatif dan partisipatif. Untuk itulah
pihak manajemen sangat diperlukan partisipasinya.
Seorang karyawan yang memiliki produktivitas tinggi
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: pendidikan, lingkungan dan iklim
kerja, keterampilan, hubungan industrial, sikap dan etika kerja, teknologi,
motivasi, gizi dan kesehatan, sarana produksi, tingkat penghasilan, manajemen,
jaminan sosial. Melalui produktivitas kerja, keterampilan dapat ditingkatkan, demikian
juga kualitas dan kemampuan kerja seseorang dapat bertambah dan berkembang
sehingga dengan demikian efisiensi dan efektivitas kerjapun meningkat.
4.
Ciri-ciri pegawai
yang produktif
Ranftl dalam Timpe
(2000), mengemukakan ciri-ciri pegawai yang produktif sebagai berikut;
·
Lebih dari memenuhi
kualifikasi pekerjaan; kualifikasi pekerjaan dianggap hal yang mendasar,
karena produktivitas tinggi tidak mungkin tanpa kualifikasi yang benar
·
Bermotivasi tinggi; motivasi sebagai
faktor kritis, pegawai yang bermotivasi berada pada jalan produktivitas tinggi
·
Mempunyai orientasi
pekerjaan positif; sikap seseorang terhadap tugasnya sangat mempengaruhi kinerjanya,
faktor positif dikatakan sebagai faktor utama produktivitas pegawai
·
Dewasa; pegawai yang
dewasa memperlihatkan kinerja yang konsisten dan hanya memerlukan pengawasan
minimal
·
Dapat bergaul
dengan efektif; kemampuan untuk menetapkan hubungan antar pribadi yang positif adalah
aset yang sangat meningkatkan produktivitas.
Sudarmayanti dalam
Umar (2000), mengutip tentang ciri-ciri individu yang produktiv dari Erich dan
Gilmore, yaitu :
·
Tindakan konstruktif
·
Percaya diri
·
Mempunyai rasa tanggung jawab
·
Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya
·
Mempunyai pandangan kedepan
·
Mampu menyelesaikan persoalan
·
Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
berubah
·
Mempunyai konstribusi positif terhadap lingkungan
·
Mempunyai kekuatan untuk mewujudkan potensinya.
Posting Komentar